home MP3 galeri empat Lima

Kamis, 30 Juli 2009

Nikmatnya Nisfu Sya’ban

Nikmatnya Nisfu Sya’ban

Hari atau malam pertengahan bulan Syakban (15 Syakban). Nisfu artinya setengah atau seperdua dan Syakban adalah bulan kedelapan dalam perhitungan tahun Hijriyah. Kata Syakban berasal dari kata syi’ab (jalan di atas gunung). Dikatakan Syakban karena pada bulan itu ditemui berbagai jalan untuk mencapai kebaikan.

Malam Nisfu Syakban dimuliakan karena pada malam itu, dua malaikat yakni Raqib dan Atid, yang mencatat amal perbuatan manusia sehari-hari, menyerahkan catatan-catatan amal tersebut kepada Allah SWT. Pada malam itu pula catatan-catatan itu ditukar dengan yang baru. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Bulan Syakban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Ia adalah bulan yang diangkatkan Tuhan amal-amal. Saya ingin diangkatkan amal saya ketika sedang berpuasa.” (HR An-Nasa’i dari Usamah, sahabat Nabi SAW).

Di samping itu, pada malam Nisfu Syakban turun beberapa kebaikan dari Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-kebaikan itu berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), pembebasan dari azab dan sebagainya. Dengan demikian, malam Nisfu Syakban antara lain dinamakan juga malam syafaat, malam maghfirah, dan malam pembebasan.

Sehubungan dengan malam Nisfu Syakban yang dinamakan juga malam syafaat, Al-Ghazali mengatakan, “Pada malam ke-13 Syakban, Allah SWT memberikan kepada hamba-hamba-Nya sepertiga syafaat, pada malam ke-14 diberikan-Nya pula dua pertiga syafaat, dan pada malam ke-15 diberikan-Nya syafaat itu penuh. Hanya yang tidak memperoleh syafaat itu ialah orang-orang yang sengaja hendak lari dari pada-Nya sambil berbuat keburukan seperti unta yang lari.”

Malam itu juga disebut malam maghfirah karena pada malam itu Allah SWT menurunkan ampunan-Nya kepada segenap penduduk bumi. Di dalam hadis Rasulullah SAW dijelaskan, “Tatkala datang malam Nisfu Syakban, Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang yang syirik dan berpaling pada-Nya.” (HR Ahmad)

Selain itu malam Nisfu Syakban disebut malam pembebasan karena pada malam itu Allah SWT membebaskan manusia dari siksa neraka. Sabda Nabi SAW di dalam hadis yang diriwayatkan Ibn Ishak dari Anas bin Malik, “Wahai Humaira (Asiyah RA) apa yang engkau perbuat pada malam ini? Malam ini adalah malam Nisfu Syakban, di mana Allah memberikan kebebasan dari neraka laksana banyaknya bulu kambing Bani Kalb, kecuali (yang tidak dibebaskan) enam, yaitu; orang yang tidak berhenti minum khamr, orang yang mencerca kedua orangtuanya, orang yang membangun tempat zina, orang yang suka menaikkan harga (secara aniaya), petugas cukai (yang tidak jujur), dan tukang fitnah.” Dalam riwayat lain disebutkan tukang pembuat patung atau gambar sebagai ganti petugas cukai.

Salah satu amal yang biasa dilakukan sebagian orang pada malam Nisfu Sya’ban adalah shalat sunah Nisfu Syakban sebanyak 100 rakaat. Shalat sunah tersebut ditentang keras oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu’ Syarh Al-Muhazzab (Kumpulan Penjelasan tentang Buku Al-Muhazzab). An-Nawawi memandang hadis-hadis yang menerangkan shalat tersebut adalah hadis maudu’ (hadis palsu). Oleh karenanya, melaksanakan shalat tersebut adalah bidah. Apa yang diungkapkan Imam Nawawi diikuti pula oleh Sayid Abu Bakar Syata ad-Dimyati (ahli tasawuf) dalam kitabnya, I’anat At-Talibin (Panduan bagi Siswa).

Sumber: Masjid Istiqlal/rakyataceh.com

READ MORE - Nikmatnya Nisfu Sya’ban
READ MORE - Nikmatnya Nisfu Sya’ban
READ MORE - Nikmatnya Nisfu Sya’ban

Malam "Nisfu Sya'ban"



Ditulis oleh Dewan Asatidz

Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi)
Seri ke-227, Kamis, 25 Oktober 2001

Tanya: Saya ingin menanyakan mengenai Nisfu Sya'ban apakah artinya dan apa yang sepatutnya kita lakukan pada malam Nisfu Sya'ban tersebut apakah ada hadisnya? Jazakumullah...

Dewi - Batam


Jawab:

Berkenaan dengan malam Nisfu (pertengahan) Sya'ban ada beberapa permasalahan yang patut diketahui: Tentang keutamaan malam ini, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya hadis A'isyah: "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.


Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).


Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.


Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang dilakukan Rasulullah, yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.

Adapun apa yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam, yaitu Salat Malam Nisfu Sya'ban sebanyak 100 rakaat, ini tidak ada landasannya dan termasuk bid'ah. Syeikh Abdurrahman bin Ismail al-Muqaddisi telah mentahqiq masalah ini. Demikian juga tidak ada do'a khusus untuk malam nisfu Sya'ban, namun cukup dengan do'a-do'a umum terutama do'a yang pernah dilakukan Rasulullah. Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal salih lainnya.


Muhammad Niam
READ MORE - Malam "Nisfu Sya'ban"
READ MORE - Malam "Nisfu Sya'ban"
READ MORE - Malam "Nisfu Sya'ban"

Rabu, 17 Juni 2009

cinta, cinta dan cinta

Cinta yang Salah


Abdullah Saleh Hadrami

Cinta bisa berakibat fatal apabila kita salah dalam mempraktikkannya dengan mengedepankan syahwat dan hawa nafsu, karena nafsu tidak akan pernah ada puasnya sampai kapanpun.

Seseorang yang terperangkap dalam cinta syahwat dan hawa nafsu akan selalu tersiksa dan bahkan menjadi budak setan dan hawa nafsunya sendiri yang semestinya dia menjadi hamba Allah Ta?ala.

Diantara contoh cinta yang salah adalah yang dikenal dengan istilah pacaran. Islam tidak mengenal istilah pacaran dan proses pernikahan tidak boleh didahului dengan pacaran.

Pacaran bukanlah ukuran untuk menilai seseorang karena pacaran penuh dengan kepalsuan dan kebohongan. Apalagi kalau sampai pacaran itu berbuah pergaulan bebas dan perzinahan.

Semoga Allah Ta?ala menyelamatkan kita semua, amien.

Diantara Penyebab Cinta yang Salah


Abdullah Saleh Hadrami

Penyebab utama terjadinya cinta yang salah ini adalah karena Fudlulu An-Nadhor (banyak memandang), maksud dari pada banyak memandang adalah melepaskan pandangan kepada sesuatu dengan sepenuh mata dan memandang kepada apa yang tidak halal untuk di pandang.

Allah Ta'ala berfirman: ?Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.?(Q.S.An-Nur:30-31)

Dari Abu Hurairah -Radhiallahu Anhu , dari Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala alihi Wa Sallam bersabda: ?Telah di tetapkan kepada manusia bagiannya dari perzinahan, ia pasti melakukan hal itu. Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memukul (meraba), kaki zinanya adalah melangkah, hati berkeinginan dan berangan-angan, dan yang membenarkan atau menggagalkan semua itu adalah kemaluan.?(HR.Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad)

Dari Jarir -Radhiallahu Anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala alihi Wa Sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tidak sengaja), Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala alihi Wa Sallam menjawab: ?Alihkan pandanganmu.?(HR.Muslim, At-Tirmidzi, Ad-Darimy dan Ahmad)

Macam-Macam Cinta


Abdullah Saleh Hadrami

1. Mahabbatullah (Cinta Allah)
Cinta macam ini saja belum cukup untuk menyelamatkan seseorang dari api neraka dan memasukkannya kedalam surga karena orang-orang musyrik juga mencintai Allah.

2. Mencintai Apa Yang Dicintai Allah
Cinta macam inilah yang memasukkan seseorang kedalam Islam dan mengeluarkannya dari kekafiran, dan orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang kuat dalam cinta ini.

3. Cinta Karena Allah dan Untuk Allah
Cinta ini adalah wajib seperti mencintai para kekasih Allah dan membenci musuh-musuhNya, cinta ini adalah penyempurna dan konsekuensi cinta Allah.

4. Cinta Yang Lain Bersama Allah
Cinta ini adalah cinta syirik yaitu cinta kepada selain Allah yang menjadikan seseorang takut, mengagungkan dan memuliakan yang semua ini semestinya hanya layak untuk Allah semata. Atau mencintai selain Allah seperti mencintai Allah bahkan melebihinya.

5. Cinta biasa
Yaitu cinta manusia terhadap apa-apa yang di sukainya dan merupakan tabi?atnya, seperti cinta harta, anak, isteri dll. Cinta macam ini tidak tercela kecuali apabila menjadikan seseorang lalai dan tersibukkan olehnya daripada ketaatan kepada Allah.

Cinta adalah Fitrah

Published by Abdullah Hadrami [abdullah] on 2007/4/18 (1070 reads)

Cinta adalah Fitrah

Abdullah Saleh Hadrami

Rasa cinta pasti ada pada makhluk yang bernyawa karena cinta adalah merupakan fitrah, naluriah dan sunnatullah.
Cinta adalah satu kata yang tidak asing lagi di telinga kita. Apalagi di kalangan remaja, karena sudah menjadi anggapan umum bahwa cinta identik dengan ungkapan rasa sepasang sejoli yang dimabuk asmara.

Ada yang mengatakan cinta itu suci, cinta itu agung, cinta itu indah dan saking indahnya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan dll. Bahkan saking indahnya cinta, setan pun berubah menjadi bidadari.

Yang jelas karena cinta, banyak orang yang merasa bahagia namun sebaliknya karena cinta banyak pula orang yang dibuat tersiksa dan merana. Cinta dapat membuat seseorang menjadi sangat mulia, dan cinta pula yang menjadikan seseorang menjadi sangat tercela.

Cinta adalah topik terindah dalam pembicaraan remaja. Cinta memberi warna dalam setiap tindak tanduk dan pemikiran, khususnya remaja, dan lebih khusus lagi adalah wanita, sebagaimana dikatakan seorang pujangga, ?Hati wanita hanya mengenal satu kegembiraan di atas dunia ini, yaitu mencinta dan dicinta.?

Remaja tidak mungkin dipaksa menanggalkan rasa cinta. Ia hadir, terasa dan yang membuat hidup menjadi indah, itulah cinta. Tanpa cinta hidup ini terasa hampa dan kurang bersemangat.

READ MORE - cinta, cinta dan cinta
READ MORE - cinta, cinta dan cinta
READ MORE - cinta, cinta dan cinta

Cinta Allah dan RasulNya serta Berjihad di JalanNya

Cinta Allah dan RasulNya serta Berjihad di JalanNya


Abdullah Saleh Hadrami

Terus bagaimana cinta yang benar, yang mendatangkan kebahagiaan, kedamaian dan ketenteraman?

Allah Ta?ala berfirman:
Katakanlah: "jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
(QS. At-Taubah: 24).

Cinta Allah dan RasulNya serta Berjihad di JalanNya

Katakanlah: Jika bapak-bapakmu (termasuk ibu-ibumu), anak-anak, saudara-saudara senasab, isteri-isteri, kaum keluargamu (yaitu keluarga secara umum), harta kekayaan yang kamu usahakan yang kamu rela untuk susah payah dalam mendapatkannya (disebutkan secara khusus karena ini adalah yang paling dicintai oleh pemiliknya dan dia sangat tamak atasnya berbeda dengan orang yang mendapatkan harta tanpa susah payah), perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya (dan ini mencakup seluruh perniagaan dan usaha dagang) dan tempat tinggal yang kamu sukai karena kemewahan dan keindahannya serta sesuai dengan selera yang kamu inginkan.

Apabila hal-hal tersebut diatas lebih kamu cintai dari Allah Ta?ala dan rasulNya ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam dan dari jihad di jalanNya maka kamu adalah orang-orang yang dzalim lagi fasik. Maka tunggulah sampai Allah Ta?ala mendatangkan hukumanNya kepadamu yang tiada seorangpun mampu menolak keputusanNya.

?Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik?, yaitu orang-orang keluar dari ketaatan kepada Allah Ta?ala dan mendahulukan cinta kepada yang lain daripada cinta kepada Allah Ta?ala.

Ayat ini adalah dalil terbesar atas kewajiban mencintai Allah Ta?ala dan RasulNya ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam serta mendahulukan cinta kepada keduanya diatas segala sesuatu.

Dan ancaman yang keras serta kemurkaan yang pasti terhadap siapa saja yang lebih mencintai hal-hal yang telah disebutkan daripada cinta kepada Allah Ta?ala dan RasulNya serta berjihad di jalanNya.

READ MORE - Cinta Allah dan RasulNya serta Berjihad di JalanNya
READ MORE - Cinta Allah dan RasulNya serta Berjihad di JalanNya
READ MORE - Cinta Allah dan RasulNya serta Berjihad di JalanNya

Dari Mata Turun Ke Hati

Dari Mata Turun Ke Hati


Abdullah Saleh Hadrami

Para dokter hati (ulama) bertutur, ?Antara mata dan hati ada kaitan yang sangat erat, bila mata telah rusak dan buruk, maka hatipun rusak dan buruk. Hati seperti ini ibarat tempat sampah yang berisikan segala najis, kotoran dan sisa-sisa yang menjijikkan. Ia tidak layak dihuni cinta dan ma?rifatullah, tidak akan merasa tenang dan damai bersama Allah Ta?ala dan tidak akan mau Inabah (kembali) kepada Allah Ta?ala. Yang tinggal di dalamnya adalah kebalikan dari semua itu.?

Membiarkan pandangan lepas adalah maksiat kepada Allah Ta?ala dan dosa sebagaimana firmanNya pada An-Nur 30 dan 31 yang telah disebutkan.

Allah Ta?ala berfirman: ?Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati?. (QS. Ghafir / Al-Mukmin: 19).

Membiarkan pandangan lepas menyebabkan hati menjadi gelap, sebagaimana menahan pandangan menyebabkan hati bercahaya. Bila hati telah bersinar maka seluruh kebaikan akan masuk kedalamnya dari segala penjuru, sebaliknya apabila hati telah gelap maka akan masuk kedalamnya berbagai keburukan dan bencana dari segala penjuru.

Seorang yang shalih berkata, ?Barangsiapa mengisi lahirnya dengan mengikuti sunnah, mengisi batinnya dengan muroqobah (merasa diawasi Allah Ta?ala), menjaga pandangannya dari yang diharamkan, menjaga dirinya dari yang syubhat (belum jelas halal haramnya) dan hanya memakan yang halal, pasti firasatnya tidak akan meleset.?

READ MORE - Dari Mata Turun Ke Hati
READ MORE - Dari Mata Turun Ke Hati
READ MORE - Dari Mata Turun Ke Hati

Bagaimanakah Mencintai Allah Taala

Bagaimanakah Mencintai Allah Taala?

Bagaimanakah Mencintai Allah Ta?ala?

Abdullah Saleh Hadrami

Mencintai Allah Ta?ala adalah patuh dan tunduk dengan mengagungkan, memuliakan, takut dan mengharapkan.

Termasuk cinta kepada Allah Ta?ala adalah mencintai tempat-tempat yang dicintai Allah Ta?ala, seperti: Makkah, Madinah dan masjid-masjid pada umumnya.

Juga mencintai waktu-waktu yang dicintai Allah Ta?ala, seperti: Bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah, penghujung malam dll.

Mencintai orang-orang yang dicintai Allah Ta?ala, seperti: Para nabi dan rasul, para malaikat, shiddiqin, syuhada dan shalihin.

Mencintai perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah Ta?ala, seperti: Shalat, zakat, shaum (puasa), haji, dan ucapan-ucapan, seperti: Dzikir, membaca Al-Qur?an dll.

Termasuk cinta kepada Allah Ta?ala pula adalah mendahulukan apa yang dicintai Allah Ta?ala daripada kesenangan, syahwat dan keingininan diri sendiri.

Termasuk cinta kepada Allah Ta?ala adalah membenci apa dan siapa yang dibenci Allah Ta?ala , yaitu dengan membenci orang-orang kafir, munafik, fasik dan para pelaku maksiat.
Kita wajib baraa? dan berlepas diri dari mereka, karena termasuk pembatal cinta ini adalah sikap walaa? (loyal dan cinta) kepada mereka.

Diantara yang menafikan cinta ini adalah membenci Rasulullah Tanda atau Bukti Cinta Allah Ta?ala dan Cinta RasulNya ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam atau sebagian dari ajarannya, membenci orang-orang mukmin dll.

READ MORE - Bagaimanakah Mencintai Allah Taala
READ MORE - Bagaimanakah Mencintai Allah Taala
READ MORE - Bagaimanakah Mencintai Allah Taala

Tanda atau Bukti Cinta Allah

Tanda atau Bukti Cinta Allah Ta?ala dan Cinta RasulNya ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam

Published by Abdullah Hadrami [abdullah] on 2007/4/21 (664 reads)

Tanda atau Bukti Cinta Allah Ta?ala dan Cinta RasulNya ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam

Abdullah Saleh Hadrami

Apabila kita dihadapkan pada dua perkara, yang satu dicintai Allah Ta?ala dan RasulNya ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam dan diri kita tidak mempunyai keinginginan terhadapnya dan perkara yang lain diri kita menginginkan dan menyukainya akan tetapi menyebabkan kita kehilangan perkara yang dicintai Allah Ta?ala dan rasulNya atau menguranginya.

Jika kita mendahulukan perkara yang diinginkan oleh diri kita atas perkara yang dicintai Allah Ta?ala maka ini adalah bukti kita berlaku dzalim, meninggalkan apa yang wajib atas kita.

(c) Hak cipta 2008 - Hatibening.com

READ MORE - Tanda atau Bukti Cinta Allah
READ MORE - Tanda atau Bukti Cinta Allah
READ MORE - Tanda atau Bukti Cinta Allah

Cinta Allah

Cinta Allah

Published by Abdullah Hadrami [abdullah] on 2007/4/26 (3706 reads)

Sepuluh Resep Menggapai Cinta Allah Ta?ala

Cintailah Allah dan berusahalah untuk menggapai cintaNya. Inilah beberapa resep yang menyebabkan seseorang mencintai Allah Ta?ala :

- Membaca Al-Qur?an dengan tadabbur dan memahaminya dengan baik.

- Mendekatkan diri kepada Allah Ta?ala dengan shalat sunat setelah mendahulukan shalat wajib.

- Selalu dzikirullah (mengingat Allah) dalam segala kondisi dengan hati, lisan dan perbuatan.

- Mengutamakan kehendak Allah di saat berbenturan dengan kehendak hawa nafsu.

- Menanamkan dalam hati nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta?ala dan memahami maknanya.

- Memperhatikan karunia dan kebaikan Allah kepada kita.

- Menundukkan hati dan diri ke haribaan Allah.

- Menyendiri untuk beribadah kepada Allah, bermunajat dan membaca kitab suciNya di waktu malam saat orang lelap tidur.

- Bergaul dan berkumpul bersama orang-orang shaleh, mengambil hikmah dan ilmu dari mereka.

- Menjauhkan sebab-sebab yang dapat menjauhkan kita daripada Allah.

(c) Hak cipta 2008 - Hatibening.com

READ MORE - Cinta Allah
READ MORE - Cinta Allah
READ MORE - Cinta Allah

Selasa, 16 Juni 2009

Ayat-Ayat Cinta

Ayat-Ayat Cinta

Published by Abdullah Hadrami [abdullah] on 2007/4/22 (1814 reads)

Diantara Dalil-Dalil Al-Mahabbah (Cinta)

Abdullah Saleh Hadrami

Allah Ta?ala berfirman:
?Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.? (QS. 2 Al-Baqarah: 165)

?Hai orang-orang yang beriman, barang siapa$ diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.? (QS. 5 Al-Maa?idah: 54).

Dari Anas ?Radhiallahu ?Anhu berkata, Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
?Ada tiga perkara yang barang siapa ketiga perkara itu ada padanya pasti merasakan manisnya iman: Hendaklah Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari yang selain keduanya, hendaklah mencintai seseorang yang ia tidak mencintainya melainkan karena Allah dan hendaklah ia membenci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari padanya sebagaimana ia membenci (tidak mau) apabila dimasukkan ke dalam api.? (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Zuhrah bin Ma?bad dari kakeknya berkata: Kami bersama Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam dan tangan beliau memegang tangan Umar ibnul Khaththab ?Radhiallahu ?Anhu, lalu berkata (Umar): ?Demi Allah! Sungguh engkau wahai Rasulullah lebih aku cintai daripada segala sesuatu kecuali diriku.? Lalu bersabda Rasulullah?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam : ?Tidak beriman seorang dari kamu sehingga aku lebih ia cintai daripada dirinya.? Lalu berkata Umar: ?Demi Allah! Engkau sekarang lebih aku cintai daripada diriku.? Lalu berkata Rasulullah?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam : ?Sekarang, wahai Umar.? (HR. Imam Ahmad dan Bukhari).

Dari Ibnu Umar ?Radhiallahu ?Anhuma berkata: Aku telah mendengar Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Apabila kamu telah berjual beli dengan cara ?inah, memegang ekor-ekor sapi dan puas dengan bercocok tanam serta kamu tinggalkan jihad, pasti Allah akan timpakan kepadamu kehinaan yang tidak akan dicabutnya dari kamu sehingga kamu kembali kepada agamamu.? (HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad sahih).

Yang dimasud dengan bai?ul ?inah (jual beli dengan cara ?inah) adalah menjual barang dengan harga dan tempo yang telah ditentukan kemudian sebelum jatuh tempo barang tersebut dibeli kembali oleh sang penjual dengan harga yang lebih murah agar pembeli barang pertama mendapat uang kontan akan tetapi dia masih mempunyai tanggungan. Dinamakan ?inah dari kata ?ain yaitu untuk mendapatkan ?ain atau uang kontan. Ini adalah salah satu macam riba.

Yang dimaksud dengan memegang ekor-ekor sapi dan puas dengan bercocok tanam adalah sibuk dengan bercocok tanam, berkebun, mengumpulkan harta dan urusan dunia lainnya sehingga melupakan urusan agama.

(c) Hak cipta 2008 - Hatibening.com

READ MORE - Ayat-Ayat Cinta
READ MORE - Ayat-Ayat Cinta
READ MORE - Ayat-Ayat Cinta

Senin, 15 Juni 2009

Jangan Salahkan Orang Lain

Jangan Salahkan Orang Lain



Abdullah Saleh Hadrami

Allah Ta?ala berfirman: ?Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur?an) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka.?
(Surat 39 Az-Zumar (Rombongan-Rombongan) Ayat 41)


Kandungan Ayat:

- Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan bangsa.
- Allah telah menurunkan kitab Al-Qur?an kepada RasulNya Muhammad ?Shallalahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam.
- Al-Qur?an adalah kitab suci yang haq dan terbukti kebenarannya.
- Berita-berita yang dibawa Al-Qur?an adalah benar adanya, demikian pula perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya adalah merupakan sumber petunjuk dan bekal untuk sampai kepada Allah dan kampung akhirat yang penuh dengan kemuliaan.
- Al-Qur?an adalah merupakan hujjah (argumen) Allah untuk sekalian alam.
- Orang yang mengikuti dan mengamalkan Al-Qur?an adalah orang yang beruntung dan keuntungan itu kembali kepada dirinya sendiri.
- Orang yang tidak mau mengikuti petunjuk Al-Qur?an adalah orang yang rugi dan kerugian itu kembali kepada dirinya sendiri.
- Allah sama sekali tidak mendapatkan keuntungan ataupun kerugian dari mereka sedikitpun.
- Rasulullah Muhammad ?Shallalahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam tidak diperintah untuk memaksa dan mengawasi kita terus menerus, Beliau hanyalah seorang Rasul yang menyampaikan apa yang di perintah Allah untuk di sampaikan.
- Rasulullah Muhammad ?Shallalahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam telah menyampaikan risalah Allah semuanya dengan baik dan sempurna.

dari www.hatibening.com

READ MORE - Jangan Salahkan Orang Lain
READ MORE - Jangan Salahkan Orang Lain
READ MORE - Jangan Salahkan Orang Lain

Kamis, 11 Juni 2009

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua



Abdulah Saleh Hadrami

Allah Ta?ala berfirman: ?Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo?a: ?Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.?
Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.?

(Surat 46 Al-Ahqaaf (Bukit-Bukit Pasir) Ayat 15-16)


Kandungan Ayat:

- Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan bangsa.
- Allah Maha Lembut terhadap hamba-hambaNya dan menghargai jasa ibu bapak.
- Berbakti kepada ibu bapak adalah wajib bagi bagi anak-anaknya.
- Diantara bentuk berbakti kepada ibu bapak adalah: Bertutur kata yang sopan dan lembut, membantu memenuhi kebutuhannya, tidak mengganggu dan menyakitinya dll.
- Allah menerangkan sebab mengapa anak wajib berbakti kepada ibu bapaknya.
- Ibu mengandung anak dengan susah payah, kemudian melahirkannya dengan berat sekali, kemudian menyusui dan mengasuhnya yang kesemuanya ini membutuhkan waktu lama dan bukannya sesaat atau dua saat saja.
- Kesemuanya itu membutuhkan waktu tiga puluh bulan, yaitu: Mengandung sekitar sembilan bulan dan sisanya untuk menyusui. Ini adalah yang biasa terjadi.
- Ayat ini adalah merupakan dalil bahwa usia minimal kehamilan adalah enam bulan berdasarkan surat Al-Baqarah 233 yang menyatakan bahwa seorang ibu menyusui anaknya selama dua tahun penuh.Tiga puluh bulan dikurangi dua tahun (dua puluh empat bulan) masa menyusui tersisa enam bulan yaitu masa mengandung.
- Anak yang berbakti adalah anak yang selalu mendo?akan ibu bapaknya.
- Anak yang berbakti kepada ibu bapaknya pasti mendapatkan ridha Allah dan do?anya mustajab.
- Durhaka kepada ibu bapak adalah dosa besar dan sebab kehancuran.
- Wajib atas kita semua untuk beramal saleh dan bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diberikan kepada kita dan kepada ibu bapak kita.
- Ibu dan bapak hendaklah memperhatikan kualitas keturunannya dan mentarbiyah (mendidik) mereka dengan baik, karena manfaat dari kebaikan anak kembali kepada ibu bapaknya.
- Kita harus selalu taubat kepada Allah dari dosa-dosa kita dan kembali kepadaNya dengan ketaatan serta berserah diri.
- Orang yang berbakti kepada ibu bapaknya, beramal saleh, bersyukur, berdo?a, bertaubat, taat dan berserah diri kepada Allah adalah orang yang amalnya diterima oleh Allah dan dosa-dosanya diampuni serta kelak di masukkan ke dalam surga.
- Ini adalah janji Allah dan Allah tidak mungkin memungkiri janjiNya.

dari www.hatibening.com

READ MORE - Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
READ MORE - Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
READ MORE - Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

animasi islam

READ MORE - animasi islam